Jumat, 05 Agustus 2016

PPHQ MEWISUDA 133 HAFIDZ


PPHQ Jombang Mewisuda 133 HAFIDZ
       Senin, (01/08/2016) Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang (PPHQ) mengadakan acara wisuda Hafidz ke-3 Yang diikuti oleh 133 wisudawan Qiroah Masyhuroh Dan 1 Wisudawan Qiroah Sab'ah.  Ustadz Ainul Yaqin, S.Q. Pengasuh PPHQ mengatakan,meskipun berusia relatif muda, PPHQ sudah menunjukkan eksistensinya dikancah nasional, sebagai lembaga yang mencetak kader huffadz dengan program unggulan "Tahfidz Cepat 6 Bulan". PPHQ juga tetap konsisten dengan program beasiswa Tahfidz bagi santri yang memenuhi syarat-syarat ketentuan yang ditetapkan.
        Hadir pada acara itu, Pengasuh PP. Tebuireng Dr (Hc). Ir. KH. Salahuddin Wahid beliau mendukung dan apresiasi terhadap program PPHQ,  pengasuh tebuireng ini juga berpesan hendaknya para huffadz tidak hanya hafal Al- Qur' an , tapi juga memahami Dan mengamalkan isinya. Menyusul sambutan dari Brigjen TNI AD (purn) Ir. H. Abdur Rohim, yang menekankan arti pentingnya disiplin bagi para santri, khususnya santri yang mengambil program tahfidz cepat di pondok pesantren yang langka ini. Pada acara wisuda hafidz PPHQ yang ketiga ini turut mengundang pula wakil gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf, namun karena berhalangan beliau hanya bisa menyampaikan sambutan lewat telepon seluler. Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo juga turut hadir pada acara tetsebut, professor yang pernah menjabat sebagai Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim selama 16 tahun ini sangat bangga dan terharu melihat 133 huffadz yang diwisuda di PPHQ yang mayoritas menyelesaikan setoran al-Qur'annya kurang dari 1 tahun, bahkan ada yang hanya sekitar 3 bulan.
      Dalam sambutannya beliau teringat ketika dahulu banyak mahasiswa hafidz yang tidak ia perhatikan,  namun hal itu berakhir ketika beliau menemukan fakta bahwa selama beliau menjabat sebagai rektor UIN Maulana Malik Ibrahim mahasiswa yang sering mendapat nilai cum laude adalah mahasiswa yang hafal al-Qur'an. Sebagai bentuk 'pertobatan', beliau pun menggagas program beasiswa bagi mahasiswa yang hafal al-Qur'an ketika beliau masih menjabat sebagai rektor di UIN MALIKI MALANG, yang sekarang dapat kita temukan dibanyak universitas di Indonesia. Setelah itu ada orasi ilmiah yang disampaikan oleh Kepala seksi kesantrian pada subdit pendidikan diniyah, direktorat pendidikan diniyah dan pondok pesantren ditjen pendidikan islam Kemenag RI. H. Ahmad Rusydi, M.Pd.I. yang berisi tentang betapa pentingnya memahami Islam yang mengembangkan sikap moderat, toleran, damai, dan mencerahkan. Mengingat betapa dewasa ini perkembangan komunitas Islam radikal dan liberal masih sangat menjadi problem yang cukup serius bagi terwujudnya dunia yang damai, rahmatan lil'alamin.
       Selain itu beliau juga berpesan kepada para wisudawan hafidz PPHQ yang ke-3, untuk tidak berhenti dan tak cukup berpuas diri menuntut ilmu pada menghafal al-Qur'an saja, melainkan melanjutkannya hingga mampu memahami kandungan makna al-Qur'an sekaligus mengamalkannya. Sehingga bisa menjadi duta Islam yang moderat, toleran, seimbang, adil dan mencerahkan. Pada siang itu juga PPHQ mendapatkan Piagam Rekomendasi dari Lajnah Pentashih mushaf al-Qur'an Jakarta untuk menggunakan Murottal al-Qur'an dengan Qori' Syekh Mahmud al-Khushori sebagai standar bacaan pembelajaran al-Qur'an.
      Selain itu Ustadz Ainul Yaqin S.Q. juga menandatangani MoU dengan Mr. H. Amirul Mukminin S.Pd. MBA. M.M selaku ketua yayasan MAHESA Institute dan Mr. Qomar M.Pd.I selaku Direktur GENTA English course untuk mewujudkan pendirian "al-Qur'an Village atau Kampung al-Qur'an" di kawasan Jogoroto Jombang.
    Dan acara tersebut diakhiri dengan do'a yang dipimpin oleh DR. KH. Sholeh Qosim M.Si (wakil ketua LTM PBNU) yang diikuti dengan khusyuk dan khudlu' oleh para tamu undangan dan wali santri yang diwisuda kali ini.
(Kang V@iQ)