PONDOK PESANTREN HAMALATUL QUR’AN
DESA
JOGOROTO KEC. JOGOROTO KAB. JOMBANG
visi:
MEMBANTU SANTRI
DHU’AFA MENJADI
” INSAN KAMIL
HAMILIL QUR’AN LAFDHAN WA MA’NAN WA ‘AMALAN”
A.
DASAR PEMIKIRAN
Di tengah derasnya arus globalisasi yang serba
materialistic, nilai-nilai al Qur an mulai ditinggalkan, makna al Qur an mulai
di salah arahkan, bacaan al Qur an mulai disalah bunyikan, moral qur ani jadi
bahan tawaan, ulumul Qur an dan adabul Qur an sebatas cerita. Sehingga perlu
penanaman penyemaian Hamilul Qur an yang Kamil yang mampu mengemban amanah al
Qur an secara total yang layak saji.
Hamalatul Qur’an lahir dari lubuk hati yang suci bersama
inayah ilahi robbi yang didukung oleh semangat kebersamaan, bersatu padu
mewujudkan suatu angan-angan yang berserakan menjadi satu kenyataan. Kamus umum
menyatakan: pada peradabannya, bagi keluarga yang berpendapatan lebih/layak
tiada minat untuk menghafal al Qur’an, sedangkan bagi keluarga yang kurang
mampu sangat berkeinginan untuk menghafal al Qur’an, yang akhirnya program laksana hamparan tanpa
tanaman.
Gelar hamilul Qur’an adalah pilihan Allah semata, namun
hal itu dapat tercapai bilamana seseorang memenuhi enam syarat dan masuk dalam
lingkaran hufadhul Qur’an (program tahfidhul Qur’an). Adapun 6 syarat sebagai berikut: 1. cerdas; 2.
berkemauan ; 3. sabar; 4. bekal; 5. pengajaran (guru); 6. waktu yang lama.
- cerdas artinya punya daya ingatan yang kuat dan tidak
pelupa.
- berkemauan artinya siap menanggung beban tugas
sebagai pembawa kalamullah tanpa bosan yang berpegang pada Istiqomah.
- sabar artinya telaten dan menghindari pekerjaan
sia-sia yang tiada hubungannya dengan al Qur’an, menahan diri dari
aktivitas yang melelahkerja pikiran. Sebagaimana Firman Allah SWT.
öNèdös (#qè=à2ù't
(#qãèGyJtGtur ãLÏiÎgù=ãur
ã@tBF{$# (
t$öq|¡sù tbqçHs>ôèt
ÇÌÈ
Artinya : Biarkanlah mereka (di dunia ini) Makan
dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), Maka kelak
mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).
- bekal artinya kebutuhan sehari-hari tercukupi (tidak
terbebani) sandang, pangan, dan papan
- pengajaran (guru) artinya ada kegiatan belajar
mengajar yang dipandu oleh guru yang mumpuni di bidangnya dan telah teruji
(Representativ)
a.
mampu member motivasi bilamana santri kandas semangat
b.
mampu memberi solusi pada problematika yang crusial
c.
mampu mendampingi dalam gladi
- waktu yang lama (alokasi waktu) artinya waktu yang
memadai agar dalam proses KBM
terselenggara secara sempurna, maka dibutuhkan waktu yang
lama/panjang. Hari-hari tanpa gangguan dan bebas kontaminasi personal atau
cultural yang merasuki kelangsungan.
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an memahami syarat-syarat
untuk menjadi insan kamil hamilil
qur’an lafdhan wa ma’nan wa ‘amalan. Studi kasus menunjukkan
kebanyakan diberbagai daerah masing-masing hanya memiliki 3 modal dari syarat
diatas yaitu cerdas, kemauan dan kesabaran, adapun syarat lainnya tidak
dimiliki antara lain bekal hidup, metodologi pengajaran, alokasi waktu yang
disiapkan. Maka bilamana hal itu
dibiarkan secara terus menerus maka bermunculan hufadh yang sekedar
bunyi, yang tidak memenuhi ketentuan bacaan yang haqqotilawatih. Sampai
hari ini (02 Juli 2011/30 Rojab 1432 H.), Hari Sabtu Legi ketika Pondok
Pesantren Hamalatul Qur’an dideklarasikan masih banyak di jumpai bacaan al
Qur’an yang keluar dari lisan para huffadh yang tidak standar dari qoidah ilmu
tajwid yang disepakati.
Al Qur’an kalamullah yang terjaga kemurniannya dari
seluruh sisi dan dijaga secara thoriqoh serta manhaj, tahaffudh dan qaidah,
Al-qur’an dihafal dari rangkaian kalimat, rangkaian ayat dalam maqro’ dan surat
sampai genap 30 juz dan dipatuhi qoidah baca, ta’dilul harokah, ta’yinus sukun,
tahqiqit tasydid dan waqof ibtida’ yang secara kesimpulan al Qur’an itu terjaga
secara total
Berdirinya Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an dibawah binaan
YPA Ulul Albab Surabaya, dengan membawa santri dhu’afa yang berkemauan menjadi
insan kamil hamilil Qur’an lafdhan wa ma’nan wa amalan dalam cita-citanya. Kini
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an menghimpun potensi sapulidi untuk memberi
solusi bagi generasi huffadz yang berpotensi secara haqiqi, mampu berdinamika
qur ani di tengah masyarakat, mampu berapresiasi semangat dengan penuh khidmad
membawa umat jauh dari laknat.
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an di asuh oleh seorang alumni dari Pondok
Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng serta mendapat restu dari masyayikh Qurro’ Tebuireng dan didampingi
para kiai sepuh Jombang dan sekitarnya.
- VISI
Membentuk dan membantu
santri dhu’afa menjadi ” INSAN KAMIL HAMILIL QUR’AN LAFDHAN WA
MA’NAN WA ‘AMALAN”
- MISI
1.
Pembinaan fashohah simultan para hafidh dan hafidhoh
2.
Tahfidhul Qur’an dengan konsep tata peran shohabat Nabi
SAW dalam mudzakaroh
3.
Membangun kerja sama bidang pendidikan dengan :
a.
MI Al Ittihad Jogoroto
b.
MTs Salafiyah Bandung
c.
MA Nurul Jadid Bandung
d.
MA Darul Ulum Sumber Pengantin Jogoroto
e.
Madrasah Diniyah Hamalatul Qur’an
4.
Penggalian dana dari :
a.
YPA Ulul Albab Surabaya
b.
PT. GATRA KILANG PERSADA Jakarta
c.
Masyarakat
d.
Sumber dana lain yang tidak mengikat.
- Jadwal Kegiatan
- Pkl 02.30 – 04.00 : Sholat lail jama’ah dengan maqro’ ½ juz
dan hatam dalam 2 bulan
- Pkl 04.00 – 06.00 : Sholat subuh dilanjutkan setoran
- Pkl 06.00 – 06.30 : Makan pagi dan persiapan sekolah
- Pkl 07.30 – 09.30 : Muroqobah bagi tahfidh murni
- Pkl 12.00 – 13.00 : Sholat Dhuhur dan muroqobah bersama
bagi yang merangkap
- Pkl 13.00 – 15.00 : makan siang dan Istirahat
- Pkl 15.00 – 17.00 : Muroqobah bersama
- Pkl 17.00 – 19.00 : sholat maghrib dan mudarosah
- Pkl 19.00 – 20.30 : Makan malam dan Diniyah
- Pkl 20.30 – 22.00 : setoran tahfidh
- Pkl 22.00 – 02.30 :Istirahat
- Metode
Tahfidh
- Kaifiyatul ada’ wat tahammul wa sifaturrijal
Tata
cara menghafal dengan dibacakan oleh guru terlebih dahulu kemudian murid
disuruh baca. Setelah dinyatakan fasih (haqqo tilawatih) baru dipersilakan
menghafal, setelah hafal kemudian di baca dihadapan guru
- Kaifiyatul dzikro wal muroqobah
Tatacara
menjaga hafalan dan menciptakan reflex positif yang fasih dengan membaca
bersama-sama dengan kaidah yang sama lagu yang sama dengan didampingi seorang
guru.
- Kaifiyatul istima’ fis sholah wal inshoth
Semua
makmum wajib menyimak menggunakan mushaf pojok dengan memperhatikan cara baca
imam dengan khusu’ dan seksama, hatam dalam 2 bulan
Dengan metode 3
kaifiyah yang telah diobservasi akan tercipta rekaman yang betul-betul mbalung
syumsum (mengakar) seperti halnya ketika para sahabat menerima sebaran
wahyu al Qur’a turun, maka secara otomatis tercipta kondisi hafal-menghafal baik
secara sama-sama atau sendirian dan merupakan suatu konsep yang actual.
Sama halnya sekarang bilamana telah beredar nyanyian yang popular dengan tanpa
disadari semua umur pasti cepat hafal akibat sering diputar dan diperdengarkan.
- Fasilitas (bantuan) yang diberikan
kepada santri didik
- bekal secukupnya untuk kelangsungan harian secara
sederhana
- fasilitas MCK dan tempat tinggal sederhana
- buku dan kitab secukupnya
Untuk kelancaran KBM maka santri didik dipilih dan
diseleksi bagi yang memiliki tiga modal pribadi yaitu : cerdas, kemauan dan
kesabaran, yang dinyatakan lulus dipersilakan mengambil peluang di P.P. HQ adapun bekal guru pengajar dan kelengkapan
juga waktu difasilitasi oleh P.P. HQ.
- Kegiatan
Extra P.P. HQ
- pembacaan Yasinan
- pembacaan maulid diba’
- Muhadloroh, gladi Khuthbah Jum’ah, gladi ceramah dan
orasi ilmiah.
- pengajian kitab
- Fashohah khusus pasca tahfidh
- mengadakan gladi imam taraweh 30 juz
- menciptakan mudarosah rutinan para hufadh di pelosok
daerah
- STATUS
Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an
di bawah binaan Yayasan Panti Asuhan Ulul Albab Surabaya
I. STRUKTUR
ORGANISASI Dan SANTRI
Santri Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an ini
anak-anak dhu’afa dari seluruh Indonesia yang
berkeinginan mondok. Dan struktur organisasi dan santri sebagaimana terlampir.
- GEOGRAFIS
Jalan perlintasan jalur antara makam Gus Dur – Surabaya,
Jalan Raya Jogoroto no.11 Jogoroto Jombang
- BANGUNAN
- Musholla waqof
baitul muttaqin
- Asrama di atas tanah atas nama Ainul Yaqin (Pengasuh
P.P.HQ) sedang proses wakaf
L.
PEMBIAYAAN
1. Bantuan Donatur
2. Bantuan lain yang tidak mengikat
3. Swadaya
4. Lembaga
ekonomi